LAS LISTRIK - PENGERTIAN LAS BUSUR LISTRIK

PENGERTIAN LAS LISTRIK

Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen.
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas, adalah:
1.      Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja (600-700) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda.
2.      Posisi badan.
3.      Posisi kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda.
4.      Gerakan tangan waktu mengelas benda kerja adalah zig-zag.

Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah sebagai berikut :

1.      MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA
Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya merupakan suatu transformator “step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.





2.      HELM
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai, tergantung pada pelaksanaan pengelasan.





3.      GLOVESS
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan supaya tangan kita tetap aman.


4.      APRON / OVERALL/WEARPACK
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.




5.      SAFETY BOOTS
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.



6.      SMEET TANG
  Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.




7.      PALU TERAK
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil sisa (terak) pengelasan pada benda kerja.




8.      SIKAT LAS
Sikat las biasanya digunakan untuk  membersihkan kotoran sisa las-lassan yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.

9.      MEJA LAS
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.



10.   BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.

11.  ELEKTRODE
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan untuk pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang baik. 

0 Response to "LAS LISTRIK - PENGERTIAN LAS BUSUR LISTRIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel