ROTARY ENGINE


ROTARY ENGINE
Rotary / Wankel engine adalah tipe mesin yang terdiri atas rotor berbentuk segitiga sama sisi yang berputar dalam stator. Dibandingkan motor torak, getaran motor wankel lebih halus, karena tidak banyak bagian yang bergerak. Selain itu lebih ringan dan lebih kecil ukurannya. Untuk ukuran yang sama besar, mesin wankel dapat menghasilkan tenaga gerak dua kali lebih besar daripada mesin torak konvensional.
Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, dan speed boat.


Secara umum, bagian utama dari mesin ini adalah rotor segitiga sama sisi dengan bentuk ruang pembakaran berbentuk epitrokoida. Rotor bergerak sedemikian rupa sehingga ujungnya senantiasa menyentuh dinding ruang pembakaran yang terbagi atas 3 bidang. Dalam tiga bidang tersebut terjadi tiga proses utama operasi sebuah mesin, yaitu:
1. Pemampatan bahan bakar
2. Pembakaran bahan bakar, dan
3. Pembuangan bahan bakar.

Motor rotary/wankel dikembangkan oleh Felix Wankel, seorang insinyur dari Jerman pada tahun 1950.
Felix Wankel

PRINSIP DASAR ROTARY ENGINE
  • Prinsip kerja rotary engine menggunakan prinsip dasar motor bakar 4 tak untuk setiap sisi rotor ( piston )
  • Setiap sisi rotor  bekerjanya saling berkaitan / berhubungan, jika sisi rotor yang satu melakukan usaha maka sisi rotor yang lain melakukan langkah hisap dan buang. 

LANGKAH KERJA ROTARY ENGINE

Langkah / Proses kerjanya secara sederhana adalah rotor segitiga bekerja memutari bagian rumah silinder. Rotor berputar dan menggerakkan poros yang disebut poros eksentris. Semua komponen diletakkan dengan pola sejajar.

1. LANGKAH HISAP (INTAKE)

Bahan bakar / campuran udara ditarik di pelabuhan asupan selama fase rotasi.
Rotor berputar searah jarum jam. Sisi rotor A akan bergerak dan pada saat saluran hisap terbuka, maka campuran udara dan bahan bakar akan terhisap masuk ke ruang hisap.
Diawali dari langkah hisap yang memasukkan bahan bakar ke dalam ruang silinder. Seiring dengan pergerakkan rotor melewati intake port, volume dalam ruangan bertambah besar sehingga menarik masuk campuran udara dan bahan bakar. Setelah melewati intake port, ruangan tersebut ditutup oleh seal rotor (apex) dan langkah kompresi pun dimulai.


2. LANGKAH KOMPRESI (COMPRESSION)

Kompresi
Perputaran rotor, akan menyebabkan sisi rotor A akan memperkecil volume ruang hisap campuran udara dan bahan bakar tekanannya akan semakin tinggi.
Rotor berputar 90 derajad melakukan kompresi, kemudian masuk ke masa pengapian busi, untuk melakukan proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar.

3. LANGKAH USAHA (IGNITION)

Power / Pembakaran
Setelah mencapai puncak kompresi, volume ruang kerja menjadi lebih kecil dan pada saat itu, busi memercikan bunga api, akibatnya campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresikan akan terbakar dan menimbulkan daya atau tenaga untuk memutar rotor.
Dalam proses pembakaran ini, mesin rotary memakai 2 busi yang menyala secara berurutan. Ketika busi membakar campuran udara dan bahan bakar, maka terjadi tekanan besar yang mendorong rotor untuk terus bergerak.
Tekanan ini bergerak 90 derajat yang membuat ruangan pembakaran menjadi besar. Pembakaran terus berlangsung hingga mendorong rotor menuju ruangan pembuangan dan menciptakan tenaga.

4. LANGKAH BUANG (EXHAUST)

Pembuangan Gas sisa pembakaran.
    Rotor berputar menyebabkan sisi rotor A akan membawa gas sisa hasil pembakaran kesaluran pembuangan. Puncaknya adalah rotor meninggalkan port exhaust atau lubang pembuangan. Karena rotor berbentuk segitiga maka dalam satu putaran rotor akan tercipta 3 kali prosedur pembakaran. Dampaknya tenaga mesin rotary lebih besar dibandingkan mesin piston 4 langkah yang siklus kerjanya hanya menghasilkan satu tenaga saja.

Lihat Video Langkah Kerja



KESIMPULAN PROSES PEMBAKARAN PADA ROTARY ENGINE

Motor rotary/wankel ini merupakan jenis motor pembakaran dalam yang memanfaatkan tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu. Karena proses pembakaran pada rotary engine termasuk dalam proses pembakaran dalam, maka proses pembakaran dalam merupakan proses pembakaran pada mesin bensin yang merupakan proses perubahan energi untuk menghasilkan kerja mesin.  
Pada mulanya bensin dicampurkan dengan udara di dalam karburator sebelum dimasukkan ke dalam silinder pada mesin, proses ini terjadi dalam sistem bahan bakar konvensional.
Campuran bahan bakar dan udara masuk dengan jumlah tertentu mengikuti volume silinder bersamaan langkah hisap, kemudian di kompresikan hingga volume akhir kompresi , yaitu sedikit volume akhir silinder di tambah volume ruang bakar. Akan tetapi karena pembakaran butuh waktu (time), maka pembakaran dilakukan beberapa derajat sebelum rotor mencapai titik maksimal (sekitar 8 derajat). Dalam hal ini pengaturan waktu pengapian di kenal dengan Ignition Timing, yaitu waktu dimana busi memercikkan api listrik untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Oleh karena pembakaran mesin bensin memerlukan busi, maka di kenal dikenal pula mesin bensin bensin sebagai SI Engine (Spark Ignition Engine). Pembakaran terus berlangsung hingga mendorong rotor menuju ruangan pembuangan dan menciptakan tenaga. puncaknya adalah rotor meninggalkan port exhaust atau lubang pembuangan. Rotor berputar menyebabkan sisi rotor A akan membawa gas sisa hasil pembakaran kesaluran pembuangan.
LIHAT VIDEO ROTARY ENGINE VIDEO PROSES PENYALAAN ROTARY / WANKEL ENGINE
 
PENGAPLIKASIAN ROTARY / WANKEL ENGINE PADA GOKART
Video dapat dilihat di video diatas dan atau URL dibawah ini Rotary Wankel gokart sachs km48 8hp bridgeport engine http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=cJp1tgXMS5w Sources: Google Search & Youtube By: 1. Isa Medy Aprilyan                (isa-tp1.blogspot.com) 2. Lilyani Putri Mardani          (lilyany98.blogspot.com) 3. Muchammad Lutfi Hakim   (lek-lut16.blogspot.com) 4. Muhamad Fajar Alhakim    (fajaralrizkia.blogspot.com)



0 Response to "ROTARY ENGINE"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel