SEIJIN SHIKI - UPACARA KEDEWASAAN DI JEPANG

Seijin shiki adalah upacara menyambut hari kedewasaan yang ada di Jepang. Coming of Age Day Ceremony, merupakan upacara tahunan yang diadakan pemerintah lokal kota dan desa di Jepang yang mengundang penduduk yang telah mencapai usia 20 tahun untuk merayakan usia yang telah dianggap cukup umur menurut hukum.


Di Indonesia pada usia 17 tahun sudah dianggap dewasa secara hukum. Sudah diperbolehkan secara legal membuat KTP, SIM maupun menikah. Namun berbeda dengan negara Jepang yang menganggap usia kedewasaanya adalah pada umur 20 tahun. Di jepang, usia 20 tahun adalah batas usia remaja dianggap dewasa. Ketika berusia 20 tahun remaja jepang sudah diperbolehkan minum sake (alkohol), mempunyai SIM, merokok, diberikan hak memilih dalam pemilihan umum, dsb. Bagi mereka yang sudah menginjak usia ini, akan diundang untuk mengikuti upacara kedewasaan Seijin shiki. Termasuk warga negara lain yang sedang tinggal di jepang seperti jisshuusei (peserta magang) yang kebetulan berusia 20 tahun di Jepang bisa mengikuti upacara ini.



photo by ig : @rizqiapn
Acara ini diselenggarakan di gedung pertemuan, ballroom hotel, atau aula serbaguna milik pemerintah lokal. Acara dimeriahkan dengan pidato, penerimaan cendera mata, jamuan makan, dan foto bersama dengan pejabat lokal. Pada sebagian kecil kasus, peserta upacara kadangkala memilih untuk tidak memasuki arena seijin shiki dan malah bergerombol di luar dengan sesama peserta atau bekas teman-teman sekelas bagaikan acara reuni. Di beberapa kota, peserta pria menunggu di luar tempat upacara sambil bermabuk-mabukan hingga menimbulkan keributan.

photo by ig : @rizqiapn
Di kota-kota besar, upacara diadakan pada Hari Kedewasaan yang jatuh pada hari Senin di minggu kedua bulan Januari. Akan tetapi di kota-kota kecil dan desa-desa, penyelenggaraan upacara kedewasaan ini sering dimajukan pada hari-hari awal Tahun Baru untuk memudahkan peserta yang terdaftar di daerah asal dan kebetulan sedang berada di kampung halaman. Jika hari penyelenggaraan upacara tidak dimajukan, peserta yang tinggal di kota harus kembali lagi ke kampung halaman untuk mengikuti seijin shiki.

photo by ig : @rizqiapn
Di hari-hari penyelenggaraan seijin shiki bisa ditemui pemandangan wanita muda peserta seijin shiki mengenakan kimono resmi jenis furisode dengan rias wajah dan tata rambut hasil salon
Sedangkan laki-laki mengenakan setelan kimono model Hakama. Modern ini wanita yang tidak ingin direpotkan dengan kimono bisa mengenakan gaun resmi dan pria mengenakan setelan jas.

photo by ig : @rizqiapn
Sejarah Sejin shikin atau upacara kedewasaan, seperti dilansir dari wikipedia, Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman kuno di Jepang. Upacara Seinen-sai (青年祭 perayaan generasi muda) yang diselenggarakan 22 November 1946 di kota Warabi Distrik Kitaadachi, Prefektur Saitama merupakan asal usul upacara seijin shiki seperti yang ada sekarang. Pada mulanya, upacara diadakan untuk memberi harapan tentang masa depan yang cerah bagi generasi muda Jepang yang kehilangan segala semangat dan cita-cita akibat Perang Dunia II. Upacara dirintis pemimpin lokal generasi muda bernama Takahashi Shōjirō dan mengambil lokasi di sebuah sekolah dasar di kota Warabi yang dipasangi tenda.

Baca juga : Belajar Bahasa Jepang JLPT N2

Pada tahun 1948, pemerintah Jepang mengambil perayaan Seinen-sai sebagai contoh dan menetapkan tanggal 15 Januari tahun berikutnya (1949) sebagai Hari Kedewasaan (Seijin no hi). Sejak itu, pemerintah lokal kota dan desa di Jepang selalu mengadakan upacara Hari Kedewasaan tanggal 15 Januari sampai hari penyelenggaraan diubah menjadi hari Senin di minggu kedua bulan Januari sesuai dengan Sistem Happy Monday.

Sumber : Wikipedia Akibanation 

0 Response to "SEIJIN SHIKI - UPACARA KEDEWASAAN DI JEPANG"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel