A kar ~ Petikan Novel Garis Waktu Karya Fiersa Besari

A kar
Oktober, tahun kedua


Jika kau bertanya siapa superhero idolaku semasa kecil, aku akan menjawab: Superman. Namun, jika kau bertanya siapa superhero idolaku hari ini, aku akan menjawab: orangtuaku. Tidak ada pahlawan yang lebih hebat dari orangtua. Mereka tidak punya tubuh baja, tapi mereka punya hati sekuat baja, yang sanggup menerima pukulan bertubi-tubi demi kebahagiaan anaknya. Mereka tidak bisa terbang, tapi dengan segala tenaga yang tersisa, mereka bersedia menopang agar aku mampu terbang dan meraih mimpi.

Jadi, berapa banyak dari kita yang benar-benar tahu tentang orangtua kita? Apakah kita pernah duduk diam dan mendengarkan cerita mereka? Ataukah kita terlalu sibuk dengan urusan-urusan kita sehingga tak sempat menggali lebih dalam sosok yang selalu melindungi kita? Apakah kita benar-benar menyayangi, jika mengenali saja tidak?

Orangtua berdiri di barikade paling depan, menjaga anak-anak mereka agar tidak merasakan penderitaan yang pernah mereka rasakan. Tentu, dengan cara mereka masing-masing (bukankah setiap keluarga punya perjalanannya masing-masing?). Dan meski tidak ada keluarga yang sempurna di dunia ini, kekurangan-kekurangan dalam keluargalah yang pada akhirnya membuat kita rindu untuk pulang, untuk kembali melengkapi, untuk kembali dilengkapi.

Lantas, apakah satu kata Mahaindah yang boleh mengawali semuanya? Bagiku selalu "lbu".
lbu merupakan tempat cinta kasih bermuara. Beliau adalah seseorang yang seringkali lupa mendoakan dirinya sendiri hanya karena terlalu sibuk mendoakan anaknya. Karena beliau-lah, aku mampu hadir di muka bumi. Karena kasih sayangnya, aku mampu mengerti apa arti perjuangan dan pengorbanan.

Jika kau dan aku berniat ke arah yang lebih serius, tak benar rasanya membiarkanmu datang hanya untuk melihat-lihat hidupku, tanpa betul-betul mengenal orang-orang hebat yang pertama kali mengajarkanku agar aku bisa menjadi diriku hari ini. Menerimaku, berarti juga menerima keluargaku. Karena keluargaku, kelak akan menjadi keluargamu.

Oh ya, mungkin, ada baiknya kapan-kapan kau juga memperkenalkan aku dengan orangtuamu, agar bisa kuucapkan "terima kasih" pada mereka karena telah membawamu ke muka bumi.



Tidak ada keluarga yang sempurna.
Tapi, aku bersyukur Lahir di keluarga ini
dari rahim seorang perempuan yang
mengagumkan




Dari buku "Garis Waktu" halaman 91-92

0 Response to "A kar ~ Petikan Novel Garis Waktu Karya Fiersa Besari"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel